Sabtu, 03 Januari 2015

Persija Jakarta tengah mempersiapkan diri jelang Indonesia Super League (ISL) musim 2015. Dua pemain asing sudah mereka datangkan yaitu bomber asal Rusia, Yevgeni Kabayev, dan gelandang Timnas Estonia, Martin Vunk. VIVAbola pun berkesempatan mengobrol langsung dengan Kabayev. Meski pemain 26 tahun itu tidak bisa menggunakan Bahasa Inggris dengan lancar, percakapan tetap berlangsung menarik. Bahkan, Kabayev sempat memberikan curahan hati colongan atau yang biasa disebut curcol kepada VIVAbola. Bahkan, top scorer Liga Estonia musim lalu saat tampil di klub Sillamae Kalev itu sempat curhat colongan soal rasa rindunya pada keluarga.
VIVAbola: Halo Kabayev, bagaimana kabar? Bisa mengobrol sebentar?
Kabayev: Baik-baik my friend (teman saya, dengan logat Rusia yang kental). Silahkan, tapi saya belum bagus Bahasa Inggris.  

VIVAbola: Bagaimana persiapan dengan Persija sejauh ini? Adakah masalah, misalnya cuaca panas Indonesia yang beda jauh dengan Rusia atau Estonia? Atau mungkin makanan?
Kabayev: Semuanya bagus, semua berjalan bagus dan lancar. Dalam latihan juga tidak ada masalah. Semua tinggal adaptasi, masih perlu waktu. Tapi, seluruh tim sangat bagus. Cuaca? Tidak ada masalah sama sekali, saya tidak suka cuaca dengan suhu minus. Saya lebih suka yang hangat seperti di Jakarta. Makanan? Saya sangat senang makanan di sini. Banyak seafood, saya sangat suka makanan laut. Di sini banyak yang enak (ucapnya sambil mengacungkan jempol).
VIVAbola: Manajemen Persija memberikan target setidaknya 20 gol di musim depan. Bagaimana? Apakah bisa penuhi target tersebut?
Kabayev: Hmm.. Kita lihat saja. Sekarang yang terpenting adalah adaptasi. Kita lihat saja ke depannya kalau semua berjalan lancar. 20 gol itu jumlah yang banyak, tapi bukan sesuatu yang mustahil.
VIVAbola: Kalau nomor punggung? Akan pilih nomor berapa?
Kabayev: Saya pilih nomor 99, sama seperti musim lalu saat saya mencetak 36 gol dalam satu musim. Semoga saja nomor 99 ini akan memberikan saya keberuntungan yang sama. Di tengah perbincangan, wajah Kabayev tiba-tiba berubah menjadi lebih serius. Pembicaraan yang tadinya menyangkut sepakbola kini melebar ke curahan hati soal keluarga kecilnya.
Kabayev: Saya baru punya anak berusia 4 bulan, sekarang di Rusia bersama ibunya. Istri saya tak bisa ke sini karena anak saya masih kecil. Rencananya, mereka akan datang saat musim panas (Juni-Juli) saat anak saya sudah agak besar. Saya sangat rindu pada mereka. Setiap saat saya skype dan berusaha bertemu dengan anak dan istri saya. (Tuturnya sambil memperlihatkan foto seorang anak mungil dari ponselnya)
VIVAbola: Apakah masalah ini membuat Anda tidak fokus dan homesick (kangen kampung halaman)?
Kabayev: Tidak. Itu tidak akan menganggu penampilan saya di lapangan. Itu adalah tantangan dalam pekerjaan saya. Saya profesional. Lagi pula mereka nanti juga akan datang ke sini. Maaf kalau wawancara ini sedikit sulit, Bahasa Inggris saya masih belum bagus, tapi saya terus belajar setiap hari. Kita bertemu 1 atau 2 bulan lagi, saya janji kita akan bicara lebih nyambung.
VIVAbola: Kalau Bahasa Indonesia bagaimana? Sudah bisa?
Kabayev: Bahasa Indonesia? Bisa tapi sedikit. Apa kabar, Selamat siang, masih belum banyak. Tapi, saya akan belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[PEMBUKTIAN RUMUS sin(a+b)]